TIPS Menjaga Suara Agar Tetap Indah Saat Bernyanyi :)) 10 Tips agar bisa menyanyi dengan baik , Let Me Show :
Banyak Minum Air Putih , Hindarin Alkohol dan Kafein
Karena pita suara kita bergetar dengan sangat cepat banyak minum air itu sangat berguna untuk menjaga agar pita suara kita tetap basah.
Lakukan Istirahat Bicara
Jadi , kita harus menghindari bicara hal-hal yang NGGAK PENTING.
Jangan Merokok
Merokok bisa menyebabkan kemungkinan kanker pada organ pernafasan kita. Begitu juga dengan menghirup asapnya, itu juga bisa berbahaya untuk kita. Jadi JANGAN MEROKOK
Jaga Suaramu
Jaga suaramu , maksudnya adalah jangan terlalu sering TERIAK-TERIAK
Biarkan otot leher dan tenggorokanmu rileks meskipun sedang menyanyi nada tinggi atau rendah
Perhatikan caramu berbicara setiap hari
Jangan Batuk Terlalu Sering
Yang dimaksud disini adalah aktivitas batuk bukan sakit batuk. Jadi jika tidak SAKIT BATUK jangan dibatuk-batuk.in
Ketika Sakit , Hemat Suara
Ketika berbicara kepada kelompok besar diluar gedung pertimbangkan penggunaan pengeras suara
Lembabkan udara rumah dan ruang kerjamu
Teknik Vocal TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL : 1. ArtikulasiArtikulasi sangat diwajibkan bagi seorang penyanyi, karena pesan sebuah lagu disampaikan melalui syair yang dinyanyikan penyanyi tersebut.Artikulasi berkaitan dengan bahasa yang digunakan pada lagu tersebut. untuk lagu berbahasa Indonesia, latihan dapat Anda bagi menjadi dua, yaitu : - Huruf Vokal/hidupHuruf vokal terdiri dari huruf A, I, U , E, O. latihlah berulang-ulang melafalkan kelima huruf ini. Buka mulut anda selebar-lebarnya sesuai dengan huruf yang anda lafalkan.Perlu diperhatikan, setiap huruf harus dilafalkan dengan benar, huruf A harus benar-benar berbunyi A bukan HA atau AH, huruf I bukan IH, huruf E, benar-benar berbunyi E bukan Ek, dan seterusnya. Jadi latihlah selalu melafalkan huruf-huruf vokal ini secara rutin. - Huruf Konsonan/matiHuruf konsonan adalah huruf selain A,I,U,E dan O. lafalkan benar-benar huruf ini dengan baik. Perlu diperhatikan pada huruf B, P, dan T, jangan melakukan penekanan yang berlebihan pada ketiga huruf ini. 2. Pernafasan Pernafasan ada dua yaitu pernapasan perut dan diafragma. Pada pernapasan perut, ronga perut berfungsi untuk menyimpan udara, seseorang yang menggunakan pernapasan perut akan terlihat, perutnya akan selalu bergerak seiring nafas orang tersebut. sedangkan pernapasan diafragma menggunakan rongga dada untuk menyimpan udara. Dalam bernyanyi dan memainkan alat musik tiup dianjurkan untuk menggunakan pernapasan diafragma ini. Dengan menggunakan pernafasan diafragma, penggunaan udara/napas lebih efektif dalam membantu produksi suara. Latihlah pernapasan ini, dengan cara menarik nafas dengan mengisi rongga dada, bukan perut. Lalu buang/keluarkan nafas anda perlahan-lahan. Lakukan latihan ini bersamaan dengan latihan huruf vokal A. I, U, E, O. 3. Solfegio Latihan solfegio dapat dilakukan dengan bantuan gitar atau alat musik melodis lainnya. Misal jika menggunakan gitar, petik satu senar/nada lalu ikuti dengan vokal anda. Tirulah nada gitar tersebut seakurat mungkin dengan suara anda. Lanjutkan latihan dengan nada-nada lain. Latihan ini berguna untuk melatif kepekaan anda terhadap nada, dan akurasi nada yang anda nyanyikan. Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :* Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.* Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.*Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.Langkah-langkah teknik vocal yang baik dimulai dari :
PERNAPASAN Pita suara manusia itu ibarat alat musik tiup. Penapasan menjadi kunci untuk membunyikan instrumen tersebut. Jika teknik pernapasan benar, kata para ahli, maka setengah dari urusan produksi suara sudah benar pula. Ada tiga jenis pernapasan: pernapasan bahu, pernapasan dada, pernapasan perut. Teknik vokal klasik menuntut PERNAPASAN DIAFRAGMA. PITA SUARA LUWES Syarat mutlak bernyanyi adalah pita suara dan tenggorokan yang luwes. Karena itu, perlu pemanasan atau vokalisi setiap kali belatih atau sebelum naik ke panggung. Latihan dimulai dengan suara lembut. Tenggorokan jangan tegang. SIKAP MULUT Jangan segan membuka mulut. Jangan takut wajah dan mulut Anda jelek dilihat orang lain. Posisi mulut yang wajar, tidak dibuat-buat. Bibir sebaiknya membentuk corong ala trompet, tapi tetap luwes.Rahang bawah perlu dibuka tutup secara luwes, khususnya sewaktu membawakan nada-nada tinggi. Ini menghindari suara "terjepit".Lidah bersikap luwes, tidak kaku. ARTIKULASI VOKAL (HURUF HIDUP) Lima huruf hidup alias vokal (a, i, u, e, o) harus dilatih terus-menerus pengucapannya. Mulut dibuka lebar agar semua vokal tedengar jelas. MERAWAT PITA SUARA1. Jangan memaksakan diri menyanyikan nada tinggi-nada tinggi yang belum dikuasai. Pita suara bisa aus. 2. Jangan minum es sebelum dan sesudah latihan atau hari yang sangat panas. Minuman yang terlalu panas pun tidak dianjurkan. Nortier Simanungkalit, bapak paduan suara, juga melarang penyanyi seriosa dan paduan suara menghindari wedang jahe. 3. Jangan memaksakan diri menyanyi ketika sedang sakit, batuk, pilek. 4. Hindari makanan berminyak, pedas, 3-4 jam sebelum menyanyi. Akan lebih afdal jika penyanyi profesional tidak minum kopi, alkohol, dan merokok. Sebab, hal ini sangat mempengaruhi pernapasan. 5. Biasakan minum segelas air putih ketika bangun tidur dan senam pagi sambil menghirup udara bersih sebanyak-banyaknya. 6. Istirahat cukup. Tidak dianjurkan bergadang. 7. Jangan menyanyi dalam keadaan perut kosong atau terlalu kenyang. Ini mempengaruhi rongga perut, diafragma, dan kualitas pernapasan. 8. Menyanyi dengan gembira, tidak tegang. Jangan bernyanyi hanya dengan suara, tapi juga wajah Anda. Ekspresi atau penghayatan lagu mutlak perlu. MENGGUNAKAN MIKROFON (MIKE) 1. Jaga jarak dengan mulut. Sekitar 20 cm dengan sudut 45 derajat. Jarak usahakan selalu sama. Ketika nada tinggi, jauhkan mikrofon agar volume suara yang terdengar tidak terlalu keras. 2. Benyanyi dengan suara sedang. Fungsi mikrofon untuk mengeraskan suara. Maka, Anda tidak perlu habis-habisan mengeluarkan suara. Suara terlalu keras akan berubah menjadi pecah dan tajam. 3. Jangan mengambil napas yang dalam ke arah mikrofon. Sebab, suara napas Anda akan terekam mikrofon yang sangat peka. 4. Rekam dan dengarkan suara Anda sendiri sebagai bahan evaluasi. Untuk menjadi seorang vocalis di perlukan pengetahuan teknik-teknik dasar vocal . Dimana tujuannya menghasilkan suara-suara & nada-nada yang merdu dan indah, selain itu mengetahui penggunaan pita suara kita yang benar jangan sampai rusak. Unsur-unsur teknik vocal : 1. Sikap Badan 2. Pernafasan Diafragma 3. Pembentukan Suara 4. Artikulasi Pengucapan 5. Resonansi 6. Phrasering 7. Vibrato
Yang perlu di perhatikan dalam bernyanyi yaitu suara untuk bernyanyi tidak sama dengan suara dalam percakapan sehari-hari. Suara untuk bernyanyi memerlukan pengelolaan yaitu dengan nada-nada yang tinggi rendah, rythem yang beraturan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam bernyanyi. 1. Sikap Badan, berdiri atau duduk dapat dilakukan dalam bernyanyi. Tidak boleh kaku dan tegang, kedua belah tangan tidak boleh ada beban dan menggangu rongga dada, harus relax dan bebas. 2. Pernafasan adalah unsur terpenting dalam menyanyi. Mengambil udara sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan dengan hemat dan perlahan-lahan. Pernafasan dada dan perut tidak baik karena sangat dangkal dan tidak dapat tahan lama atau cepat lelah. Pernafasan diafragma inilah yang baik digunakan untuk bernyanyi, karena pernafasan ini dapat di tarik lebih dalam dan dapat di tahan lebih lama. Latihan nafas yang paling efektif yaitu dengan suara mendesis atau dengan notasi. Perlu di ketahui bahwa pernafasan sukar di atur dan di kuasai apabila dalam keadaan : • Kurang Sehat • Rasa cemas, ketakutan, dan sedih • Kurang konsentrasi karena demam panggung 3. Pembentukan suara
a. Organ Suara Bila suara ada di pangkal tenggorokan merupakan sumber suara manusia. Bunyi yg berasal dari selaput suara itu ada 2 macam yaitu desah dan nada. Bunyi desah itu semacam letusan pada selaput suara, frekwensi bunyi desah ini tidak teratur. Sedangkan nada yaitu suara kita yang sedang bernyanyi terdengar nyaring, karena selaput suara meregang rata dan seimbang hingga frekwensinya pun teratur. Kemudian untuk mendapatkan suara yang indah dalam bernyanyi, nada yang berasal dari selaput suara harus di olah lagi dalam ruang resonansi dengan suara falsetto (suara palsu). Suara falsetto ini harus masuk ke rongga-rongga resonansi yaitu rongga dada, rongga tekak, rongga sinus, rongga mulut, rongga kepala. Didalam rongga-rongga resonansi ini lah suara yang berasal dari pita suara di perlebar, kemudian di dalam rongga-rongga resonansi ini pulalah suara di olah dengan teknik-teknik vocal sehingga menghasilkan suara nada-nada yang indah. Pengolahan Suara : • Bentuk mulut dengan A, I, U, E, O • Latihan pelemas bibir dengan pi pi pi pi, mo mo mo, mu mu mu • Posisi lidah – lemas pada letaknya, tidak melengkung, jangan menjulur malampaui gigi
4. Artikulasi (Pengucapan) Kata-kata harus di ucapkan dengan baik dan jelas. Misalnya ma, pa bukan menjadi me,moa, pe, poa, dsb Ucapan yang baik itu harus menggunakan alat-alat ucap yang ada di dalam mulut kita yaitu lidah, gigi, bibir dan pangkal lidah. Untuk mempermudah ucapan kata-kata tersebut dapat diatur melalui rongga mulut serta posisi lidah dan bibir yang baik. 5. Resonansi Resonansi berfungsi untuk memperluas dan memperindah suara sehingga terdengar merdu, nyaring dan menawan. Tentu di perlukan teknik-teknik resonansi seperti mengatur bentuk mulut, posisi bibir, posisi lidah sehingga merupakan kotak suara. a. Pengucapan vocal A Mulut harus terbuka seperti lagi menguap, lidah agak ditarik ke dalam dan ujung lidah menyentuh gigi bawah. b. Pengucapan vocal E Mulut di buka lebih kecil dari pengucapan vocal A, kemudian dilebarkan kiri dan ke kanan dan di bunyikan menggema. c. Pengucapan vocal I Bentuk mulut hampir sama dengan bentuk mulut pengucapan vocal E. Perbedaannya ialah bibir atas dan bibir bawah lebih di rapatkan dan di suarakan menggema. d. Pengucapan vocal O Mulut di buka sedikit lebar dan kedua bibir di bulatkan dan lidah di tarik ke dalam. e. Pengucapan vocal U Mulut di buka lebih kecil dari vocal A. Setelah kita melakukan vocal dengan baik maka perlu berlatih menyuarakan huruf-huruf konsonan. Konsonan adalah huruf-huruf yang tidak berbunyi dan dapat berbunyi bila di hubungkan dengan huruf-huruf vocal, oleh karena itu dalam latihan menyuarakan konsonan di sertai dengan vocal. Konsonan dapat dibedakan menjadi beberapa macam : • Huruf-huruf bibir (m, b, p) • Huruf-huruf gigi (n, t, d) • Huruf-huruf desis (s, c, z) • Huruf-huruf langit-langit (h, g, k) 6. Phrasering Aturan pemenggalan kalimat bahasa, atau kalimat musik menjadi bagian-bagian yang lebih pendek tetapi tetap mempunyai kesatuan arti. Phrasering terdiri dari 2 macam yaitu : • Phrasering kalimat bahasa • Phrasering kalimat musik
7. Vibrato Suara yang bergelombang (hidup) dalam bernyanyi, tidak semua kalimat lagu menggunakan vibrato, adakalanya kalimat lagu itu polos atau dikurangi. Vibrato yang berlebihan dapat mengubah nada dan vocal, sedangkan vibrasi yang di buat-buat akan memberi kesan seperti kedinginan 8. Penjiwaan Musik adalah universal yaitu bahasa dunia. Dari musik dan melodinya kita dapat menjiwai lagu itu dan harus di pelajari seperti syairnya, dinamikanya, melodikanya, temponya, karakternya, dan nada dasarnya. Terutama penjiwaan lagu itu bila kita dapat menghapal lagu itu maka akan jauh lebih sempurna. Musik itu indah dan musik adalah bahasa universal, melalui musik kita bisa menginterprestasikan makna dan tujuan dari lagu itu. Dengan kata lain musik adalah bahasa dunia. Dengan melatih vocal kita bisa mendapatkan banyak manfaat : a. Correcting your voice and speaking b. Healthty c. Enrich your imagination d. Self confident A. Correcting voice and speaking Banyak orang yang bernyanyi dan bicara dengan menggunakan suara yang salah sehingga menghasilkan bicara yang tidak enak di dengar. Bicara yang tidak dapat di dikontrol dengan suara yang keras dan berisik, dengan posisi suara yang tegang, cepat capek dan lelah, terasa tenggorokan kering dan serak dan bernyanyi juga banyak yang salah sehingga banyak menghasilkan nada-nada yang sumbang (false) dengan ucapan-ucapan yang tidak jelas. Nada-nada tinggi yang tidak tercapai dan nada-nada rendah yang tidak tepat sehingga menghasilkan suara dan nada yang tidak merdu, suaranya kasar, cepat lelah dan pita suara nya akan serak. Jika sering dilakukan akan mengakibatkan kerusakan pita suara, ini sangat berbahaya, harus cepat disembuhkan yaitu dengan latihan vocal yang benar. B. Healthy Dengan melatih vocal kita bisa menolong dan mencegah bagi kesehatan kita dari berbagai macam penyakit : - Penyakit pita suara - Penyakit asma - Penyakit sinusitis Manfaat melatih vocal bisa menyembuhkan penyakit ini yaitu dengan menggetar resonansi di rongga sinus. Tiap hari dilatih sehingga rongga sinus nya bersih dari lendiran-lendiran yang menempel di rongga itu. - Penyakit jantung - Penyakit stress - Penyakit stroke ringan - Awet Muda C. Enrich your imagination Melatih vocal bisa menambah daya imaginasi kita, kita bisa mencipta lagu, menghayal dengan gembira, menghayal dengan sedih, rindu dan mengasihi. Cara Melatih Vokal Nada Tinggi Beberapa cara melatih vokal nada tinggi diantaranya adalah merubah gaya hidup kita yang berkaitan dengan kualitas suara, seperti bangun pagi-pagi, rajin membersihkan kerongkongan agar suara senantiasa jernih, juga membiasakan minum air putih hangat agar kualitas suara yang dihasilkan oleh pita suara semakin bagus. Latihan pertama dapat dilakukan dengan menyanyikan lagu yang memiliki nada rendah, usahakan dalam menyanyi suara dapat keluar dengan lepas tanpa ditahan. Menyanyi dengan nada yang kuat agar pita suara terbiasa dan melebar, latihan ini bisa dilakukan dalam waktu yang teratur yaitu setiap hari minimal satu jam. Latihan selanjutnya adalah dengan menyanyikan tangga nada do, re, mi, fa, sol, la, si dalam nada rendah. Kemudian lanjutkan menyanyikannya pada nada tinggi sampai batas maksimal pita suara anda. Ulangi terus sampai pita suara menjadi elastis dan anda terbiasa. Jika sudah terbiasa dengan nada tinggi, cobalah untuk mulai menyanyikan lagu dengan nada tinggi dan bernyanyilah sampai suara keras dan lepas. Pada awalnya mungkin anda akan kesulitan bernyanyi dengan nada tinggi, namun latih terus minimal satu jam sehari sampai anda terbiasa. Usahakan ketika bernyanyi posisi leher serta kondisi badan senantiasa prima agar suara yang dihasilkan dapat maksimal.
Suara tinggi tanpa teriak ngotot??
perkara suara tinggi itu emang udah bawaan range vokal masing2 orang . range vokal standar penyanyi itu 3 oktaf.. dari oktaf rendah sampai oktaf tertinggi berdasarkan scale masing2 (do-re-mi-fa-sol-la-si-do sampe 3 oktaf..).. namun ada juga orang yg memiliki range vokal di atas 3 oktaf.. bisa sampai 4, 5, bahkan 6 oktaf.. walaupun begitu, kita masih bisa melatih (meng-expand) range kita agar mampu mencapainada tinggi: 1) lakukan pemanasan. lemaskan pita suara dengan menyanyikan bunyi "ah", "mah", "doh", atau "mi', "mei", "mah", "mow", "mu" dalam oktaf rendah maupun oktaf tinggi scale vokal kamu. 2) lakukan latihan sesering mungkin, lbh bagus kalo bisa tiap hari.. karena pita suara dapat kembali melempem/melemas jika tidak sering dilatih. tips.. lakukan latihan dengan piano atau keyboard agar nadanya lbh presisi. 3) nyanyikan satu lagu yg kira2 mampu mencapai oktaf tertinggi kamu. ulangi lagu tersebut 2 sampai 3 kali. sebaiknya dilakukan dengan santai, dan ambil napas secukupnya, dan bayangkan/konsentrasi kalo nada tinggi itu mudah kamu capai. setelah mampu menyanyikan nada tinggi tersebut dengan baik, maka latihlah suara kamu dengan lagu lain yg nada tingginya kurang lebih sama dengan lagu sebelumnya. 4) nyanyikan satu lagu yang mampu mencapai oktaf terendah kamu. ikuti cara latihan yg tertulis di nomor 3). jika menemukan kesulitan, coba nyanyikan "mah" atau "ah". setelah mampu menyanyikan nada rendah tersebut dengan baik, maka latihlah suara kamu dengan lagu lain yg nada rendahnya kurang lebih sama dengan lagu sebelumnya. tips selama latihan: - hindari mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung susu, krn zat ini akan melapisi pita suara kamu dan menyebabkan pita suara menjadi tegang. minum lah teh hangat untuk melemaskannya. - banyak minum air putih - preferably minum madu+lemon anget.. - Jangan lupa pake pernafasan yg bener.. Karena ini salah satu yg bikin output suara lo jd oke.. - jangan pernah memaksakan kemampuan oktaf! ulangi pelan2, dengan napas yg cukup - setelah kamu berhasil mencapai suatu oktaf yg diinginkan dengan sempurna, maka otomatis oktaf tersebut akan mudah anda capai di kesempatan berikutnya - nikmati latihan ini. jika kamu berlatih Dalam dunia tarik suara kita mengenal jenis-jenis kelompok vokal seperti Duet, Trio, Kwartet, Ansambel, Paduan Suara dll. Paduan Suara sering kita saksikan pada acara-acara rutin gereja bahkan yang bersifat tahunan misalnya : Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi), Perayaan Paskah/Natal. . Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya dibentuk jika ada event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar dengan biaya yang relatif mahal. Padahal bila kita memahami trik/teknik latihan Paduan Suara sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa kita kerjakan sendiri. Yang penting kita bisa membuat program latihan yang baik, tentunya dengan sarana/tempat latihan yang representatif. KLASIFIKASI PADUAN SUARA . Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu: . Level - 1 (Penguasaan Materi) .Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur. . Tips : - Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur. - Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur. - Tekankan anggota untuk menghafal syairnya. . Level - 2 (Interprestasi). Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut. . Tips : - Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melody. - Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan konsonan “r”, “s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya. - Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu. - Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik. - Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri. Level - 3 (Ekspresi) Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi. . Tips : - Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. - Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya : Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat sehingga mendukung ekspresi. - Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi penampilan secara keseluruhan. . Pembagian Kelompok Suara Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bass. Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton dan Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Tips: - Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan penyanyi Alto bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan anggota sopran, demikian juga kelompok yang lainnya. - Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun demikian pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power penyanyi yang ada. Program Latihan Ada peribahasa “Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal” artinya mulailah segala sesuatu dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat program latihan harus bertahap dari yang mudah dahulu. . Tips : - Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh : jangan mengajarkan materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus level-1, karena akan sia-sia akibat terpecahnya konsentrasi. - Kelompok paduan suara ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah satu gerbong tersendat maka gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut melambat, menyesuaikan kecepatan gerbong yang tersendat tadi. Perbaiki gerbong (baca : kelompok suara) yang lemah dahulu, baru kelompok gerbong lainnya. - Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter lagu yang akan dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato, perbanyak vokalisi stacato, jika lagu banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada panjang. - Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena kemampuan membaca sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat menyanyikan notasi dengan benar tekankan untuk menghafal syair. Dirigen Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi. Namun karena keterbatasan personel di TNI AL yang bisa memimpin Paduan Suara, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan senioritas, atau dari sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak ada yang mau menjadi dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari. . Tips: - Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja. - Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok Paduan Suaranya. - Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota memperhatikan Dirigen, karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara Dirigen dan anggota Paduan Suara. Demikianlah secara singkat Tips berlatih Paduan Suara, semoga dapat bermanfaat.. “Keberhasilan adalah buah dari latihan, namun tanpa disiplin, latihan tidak menghasilkan apa-apa”. dengan "enjoy", maka suara yg kamu hasilkan akan terdengar lebih jelas dan santai.
0 komentar:
Posting Komentar